Musim panas 2010, proyek ini bermula. Dari keinginan ambisius Brandon Stanton untuk melakukan "sensus fotografis" atas kota New York. Tujuan awalnya memotret 10.000 warga New York dan membuat katalog lengkap tentang penduduk kota.
Bersenjatakan kameranya, Brandon berjalan melintasi sudut-sudut kota, menemui orang-orang, memotret mereka.
Dalam perkembangannya, Brandon mulai mewawancarai orang-orang selain memotret. Di blog Humans of New York (HONY), potret beserta kutipan dan cerita pendek dari kehidupan orang-orang yang dia temui menjadi konten yang dinamis.
Sambutan orang-orang sangat luar biasa. Cerita-cerita yang menyingkap sekilas kehidupan orang asing di jalanan kota New York itu menyentuh, menggerakkan, membuat orang berani untuk membuka diri. HONY sekarang memiliki lebih dari dua puluh juta pengikut di media sosial, dan disenangi orang-orang di seluruh dunia.
Yang bermula dari blog itu kemudian beralih wahana ke dalam bentuk buku cetak. Buku Humans of New York pertama kali terbit pada 2013 dan bertahan lebih dari 31 pekan menduduki daftar buku terlaris New York Times.
Terinspirasi oleh Brandon, tumbuh ratusan blog "Humans" di kota-kota lain. Dan, selama lima tahun terakhir, perjalanan Brandon pun semakin diperluas. Dia juga menampilkan potret dan cerita-cerita orang dari lebih dari dua puluh negara di seluruh dunia.
Foto-foto dalam buku ini terasa segar, penuh warna. Potret wajah orang-orang dibuat terasa dekat, realis, apa adanya, tanpa banyak memainkan teknik fotografi atau editing. Emosi yang dijalarkannya ringan, gembira, santai, juga ada yang muram, sedih, tak peduli. Tata letak dinamis, beberapa halaman menyajikan teks berupa kutipan ujaran singkat. Sampul berjaket transparan, teks judul terdapat pada jaket sehingga tidak menutupi kolase foto di sampul depan.
New York adalah sebuah melting pot. Begitu kaya akan ragam ras, etnis, kepercayaan, aliran, yang semuanya dapat terlihat seolah-olah kota itu sebuah miniatur dunia. Maka, kita temukan dalam buku ini gambaran keragaman manusia, keragaman emosi, kedekatan pada hal-hal yang asing.
Melalui HONY, Brandon mengajak kita untuk meruntuhkan tembok-tembok perintang yang kita bangun atas nama prasangka.
 |  |
 |  |
 |  |
Humans of New York by Brandon Stanton
St Martin's Press (2013), 304 pages